Rabu, 22 Februari 2012

Kenalilah Kanker Sejak Dini


SIAPA yang tak mengenal penyakit mematikan yang satu ini. Kanker terjadi karena pembelahan sel yang abnormal tanpa adanya kontrol dan bisa dengan mudah memengaruhi jaringan sekitarnya. Saat ini jumlah penderita berbagai penyakit kanker mengalami peningkatan yang sangat tinggi.

Kanker menjadi penyakit yang amat ditakuti. Salah satu alasannya karena perkembangan penyakit ini sangat cepat sekali meluas dan diperlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit. “Sel kanker dapat dengan mudah menyebar ke bagian sel tubuh lain dengan melewati aliran darah dan sistem limfatik,” kata dr Eka Kusumawan SpB.

Penyakit ini masuk di antara salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.Kanker dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti otak, mata, hidung, lidah, rongga mulut, saluran cerna, lambung, usus, saluran napas, paru-paru, payudara, rahim, ovarium, dan kelenjar getah bening. Semua ini dapat berkembang dengan cepat melalu sistem limfatik di dalam sel tubuh,” ungkap Eka.

Dia menambahkan, sebuah sel normal dapat berkembang menjadi sel kanker apabila ada faktor pemicunya, yaitu adanya ketidakseimbangan antara fungsi onkogen dan gen tumor suppresor di dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel tersebut. Di Indonesia, kanker payudara, mulut rahim, paru-paru, hati, kelenjar getah bening, darah, ginjal, kulit, usus besar, dan kanker prostat adalah penyakit kanker yang paling banyak diderita.

“Badan Internasional Penelitian Kanker menyatakan sekitar 50 persen sampai 70 persen kasus penyakit kanker akan terus terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia,” papar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Adiati Arifin M Siregar.

Ada beberapa faktor pendorong timbulnya penyakit ini, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal sangat berpengaruh dari faktor genetik atau keturunan. Gen pembawa sifat ini akan diturunkan kepada keturunannya yang membuat keturunan tersebut memiliki gen yang tidak normal. Walaupun gen tersebut tidak normal, belum tentu akan berkembang menjadi sel kanker karena masih bergantung pada pemicu lainnya, seperti daya tubuhnya.

“Untuk faktor genetik yang paling berpengaruh adalah ketahanan tubuh dalam memerangi sel kanker. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan yang memiliki kemampuan menolak kanker,” papar Eka.

Adapun faktor eksternal dapat dipicu dari polusi udara, asap rokok, makanan yang mengandung zat karsinogenik dan infeksi virus serta bakteri.

“Sebenarnya faktor eksternal membawa pengaruh hingga 30 persen, dan hal ini dapat dicegah, salah satunya dengan menghindari asap rokok, mengurangi makanan yang berpengawet dan mengandung zat kimia yang bersifat karsinogenik,” sebut Eka.

Di Indonesia, para penderita kanker umumnya datang berobat saat sudah memasuki stadium lanjut sehingga pengobatannya jauh lebih sulit dan angka keberhasilan pengobatannya pun jauh lebih rendah.

“Di negara maju umumnya mereka sudah terbiasa untuk mendeteksi secara dini sehingga bisa langsung ditangani dengan cepat,” tutur Adianti.

Saat ini Indonesia sudah mulai banyak diperkenalkan cara dini mendeteksi kanker. Jadi, para penderita kanker bisa mendapatkan pengobatan ketika stadium awal sehingga mempermudah pengobatannya. Dengan begitu, angka keberhasilan pengobatannya akan lebih baik. Gejala timbul kanker dapat dibagi menjadi dua, yaitu gejala umum dan khusus.

Biasanya gejala umum baru dapat terdeteksi saat sel kanker sudah dalam stadium lanjut, seperti kondisi badan lemah, berat badan menurun dengan cepat, perubahan kebiasaan buang air besar, luka yang tidak sembuhsembuh, adanya benjolan pada payudara, dan perubahan kulit yang mencolok. Selain gejala umum, ada juga gejala yang sesuai dengan lokasi kanker tersebut, di antaranya dapat dikenali dengan terdapatnya benjolan di daerah setempat seperti payudara, leher, perut, dan rahim.

“Gejala khusus umumnya ditunjukkan di daerah tertentu saja, misalkan pada kanker kandungan biasanya terjadi gangguan menstruasi, kanker ginjal ditunjukkan dengan adanya gangguan buang air kecil dan nyeri pinggang,” tutur Eka.

Penyakit kanker bisa diobati dengan beberapa cara, yaitu bedah atau operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Pengobatannya dapat ditangani sesuai dengan jenis sel kanker dan stadiumnya.

“Kemoterapi memiliki prinsip kerja, yaitu dengan meracuni atau membunuh sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh kanker,” papar Eka.

Tingkat keberhasilan kemoterapi sangat berbeda, bergantung pada jenis kankernya. Kesuksesan pengobatan kanker amat bergantung pada kesabaran, konsistensi, dan semangat hidup sang penderita. Dan, yang tidak kalah penting adalah bahwa penyakit ini bukan akhir dari segalanya.

0 komentar:

Posting Komentar